Pages

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Saturday, November 30, 2013

cara menghasilkan uang melalui blog

cara menghasilkan uang melalui blog sangat beragam, mulai dari menjadi affiliate, memasang iklan, menjual produk, dll. Blog merupakan media yang tepat untuk dijadikan ladang penghasil uang di era modern ini, dimana semakin hari pengguna internet semakin banyak. Dengan blog kita tidak perlu berpanas-panasan, tidak perlu berkeringat, tidak perlu hilir mudik kesana kemari, tidak perlu merasakan teriknya matahari atau dinginnya hujan, anda tinggal bekerja di depan komputer atau gadget ditemani secangkir kopi, maka uang akan datang dengan sendirinya ke rumah anda.
Untuk cara membuat blog bisa dibaca dalam artikel saya sebelumnya Cara cepat dan mudah membuat blog. Langsung saja berikut cara-cara menghasilkan uang lewat blog :
  • Menjadi affiliate
  • Affliate marketing adalah salah satu cara menghasilkan uang yang paling banyak diminati oleh para blogger. Sistemnya cukup simple kita tinggal menjualkan produk milik orang lain, jika produk terjual otomatis kita akan mendapatkan persentase penghasilan dari pemilik produk. Anda tinggal membuat blog, kemudian memasarkan produk tersebut melalui blog anda. Transaksi online atau jual beli online kini semakin meningkat, oleh sebab itulah kini banyak blogger melirik bisnis ini. Yang paling banyak diminati para blogger adalah menjualkan produk dari amazon.com. Amazon menyediakan banyak produk yang sudah siap anda pasarkan.
  • Memasang iklan
  • Cara lain yang paling banyak diminati dalam menghasilkan uang dari blog adalah memasang iklan. Ada beberapa system dalam menghasilkan uang lewat blog dengan cara pemasangan iklan. PPC (pay per click), PPL (pay per lead), CPM (cost per impressions), dll.
    - Pay per click, Anda akan mendapatkan komisi dari pemasang iklan diblog anda, ketika iklan yang dipasang di klik oleh pengunjung blog anda.
    - Pay per lead atau dikenal juga dengan sebutan pay per action (PPA), Komisi hanya akan diberikan oleh pemasang iklan jika terjadinya tindakan oleh pengunjung yang mengklik iklan. Misalnya jika iklan diblog anda mengiklankan facebook, anda akan dibayar jika sang pengklik iklan kemudian membuat akun facebook.
    - Cost per impression, Dalam CPM anda akan dibayar berdasarkan jumlah tayangan iklan, biasanya tarif iklan berdasarkan seribu kali tayang. Contoh, anda akan dibayar Rp.10,000,- per seribu kali tayang iklan.
  • Menjual produk sendiri
  • Kalau untuk menjual produk sendiri saya rasa tidak perlu untuk saya jelaskan, ini sudah cukup jelas tujuannya. Anda tinggal membuat blog kemudian memasarkan produk anda melalui blog yang dikelola.
  • Mengikuti kompetisi
  • Dalam dunia blogging, banyak sekali perlombaan yang bisa kita ikuti, seperti lomba membuat artikel, kontes seo (lomba menduduki posisi pertama di mesin pencari dengan kata kunci tertentu), lomba mempercantik tampilan blog (lomba membuat template blog), dll.
  • Menjual blog
  • Hal terakhir untuk menghasilkan uang dari blog, yaitu menjual blog itu sendiri. Kita bisa membuat blog kemudian mejual blognya atau dengan cara menyediakan jasa pembuatan blog.
    Telah banyak blogger dengan penghasilan jutaan bahkan ratusan juta perbulan, namun perlu kita ingat dalam bisnis apapun sebenarnya tidak ada yang instant, kita tetap harus berusaha dan bekerja keras, begitu pun dengan mencari penghasilan lewat blog. Kita perlu kesabaran, ketelitian, tekun, dll. Intinya jangan cepat menyerah, semua butuh proses.

    Friday, November 29, 2013

    Sertifikasi Guru PAI 2013

    Sertifikasi Guru PAI 2013 Dihutang 5 Bulan


    Kasi Pendaki: Anggaran Habis
    LOBAR, Pos Bali
    -Ratusan Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) yang bernaung dibawah Kementerian Agama (Kemenag) kabupaten Lombok Barat (Lobar) mengeluhkan nasibnya karena tunjangan sertifikasi tahun 2013 hanya dibayarkan 7 bulan.
    Nasib apes guru-guru PAI yang bertugas di sekolah-sekolah umum Lobar ini akan terus  terjadi setiap tahun jika tidak ada kebijakan penambahan anggaran dari APBN. “Apa kita pakai bayar, anggarannya tidak cukup untuk membayar sampai bulan Desember,” tandas Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Keagamaan Islam (Pendaki) Kementrian Agama (Kemenag) Lobar, H. Muksin, saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (19/11) kemarin.
    Muksin mengungkapkan bahwa anggaran untuk membayar tunjangan sertifikasi guru PAI di Lobar hanya mampu dibayar sampai 7 bulan, yakni Januari-Juli, sementara 5 bulan sisanya pada tahun 2013 akan dibayarkan pada tahun anggaran berikutnya yakni tahun 2014.
    “Ya kita ngutang 5 bulan dan itu biasa terjadi meskipun sudah dilaporkan ke Kanwil dan pusat, tapi karena anggaran terbatas jadi tidak bisa,” kilahnya.
    Jumlah guru PAI yang berstatus PNS  penerima tunjangan sertifikasi di Kemenag Lobar tahun 2013 sebanyak 313 orang, sedangkan non PNS 3 orang sehingga berjumah 316 orang.
    “316 orang guru-guru PAI yang menerima tunjangan sertifikasi tahun 2013 ini adalah guru-guru yang Nomor Registrasi Guru (NRG) diterima tahun 2012, sedangkan tahun 2014 jumlahnya akan bertambah sebanyak 64 orang karena NRG-nya baru keluar tahun 2013 ini,” paparnya.
    Dasar hukum tata cara pembayaran tunjangan sertifikasi diatur dalam peraturan menteri keuangan (PMK) RI nomor: 164/PMK.05/2010 tentang tata cara pembayaran tunjangan profesi guru dan dosen, tunjangan khusus guru dan dosen serta tunjangan kehormatan profesor.
    “Jadi jika NRG guru keluar tahun 2013 maka mulai dibayarkan tahun 2014. Oleh sebab itu kita punya tambahan 64 guru PAI yang akan dibayarkan tunjangan sertifikasi tahun 2014,” katanya seraya mengatakan para guru PAI harus tetap bersabar karena pihaknya tetap akan memperjuangkan agar tahun berikutnya tidak ada tunggakan hutang. Din

    Wednesday, November 13, 2013

    Rahasia Basmalah dan Hamdalah


    1. Rahasia Basmalah dan Hamdalah

      Rahasia Basmalah dan Hamdalah dalam Kitab Qurrat Al-‘Uyun Syarh Nadzm Ibnu Yamun

      (Karya asy-Syaikh Muhammad at-Tahami bin Madani dan Nadzamnya karya Asy-Syaikh Al-Hammam Abi Muhammad As-Sayyid Qasim bin Ahmad bin Musa bin Yamun At-Talidi Al-Akhmasyi)

      Dalam Muqaddimahnya:

      بسم الله الرحمن الرحيم
      اللهم صل على سيدنا محمد عبدك ورسولك النبي الامي وعلى أله وصحبه وسلم تسليماً بقدرة عظمة ذاتك في كل وقت وحين
      _______________________________

      1. Rahasia Basmalah
      Syaikh Ibnu Yamun dalam nadzamnya berkata:

      بسم الله الرحمن الرحيم

      “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”

      Pembahasan mengenai Basmalah sudah sangat masyhur. Sebab pada umumnya semua kitab ilmiah membahas tentang Basmalah. Oleh karena itu, kami tidak akan membahasnya secara panjang lebar. Cukup dengan menyebutkan hadits musalsal yang menjelaskan tentang keutamaan Basmalah. Dengan maksud mengambil keberkahan dari hadits tersebut.

      Maka kami berkata: “Penyusun kitab Miftah al-Falah telah menukil hadits musalsal dari kitab Futuhat al-Makkiyah dengan ucapan para perawinya yang mengunakan kata-kata “Demi Allah Yang Maha Agung bahwa si fulan telah menceritakan kepadaku”. Setiap perawi bekata demikian, sampai kepada sahabat Anas bin Malik Ra. yang berkata: “Demi Allah Yang Maha Agung, sesunguhnya sahabat Abu Bakar ash-Shiddiq telah menceritakan kepadaku: “Demi Allah Yang Maha Agung, sesungguhnya Nabi Muhammad Saw. telah bersabda kepadaku:

      “Demi Allah Yang Maha Agung, Malaikat Jibril As. telah menceritakan kepadaku: “Demi Allah Yang Maha Agung, Malaikat Israfil telah menceritakan kepadaku: “Demi Allah Yang Maha Agung, Allah Swt. telah berfirman: “Wahai Israfil, demi keagunganKu, kemurahanKu dan kemuliaanKu, barangsiapa yang membaca “Bismillahirrahmanirrahim”, kemudian dilanjutkan dengan membaca al-Fatihah sekali saja, maka saksikanlah olehmu bahwa Aku telah memamaafkannya, semua amal kebaikannya Aku terima, semua perbuatan jeleknya telah Aku ampuni. Aku tidak akan membakar lidahnya di dalam api neraka dan Aku selamatkan dia dari siksa kubur, siksa neraka dan siksa pada hari kiamat.”

      2. Rahasia Hamdalah
      Selanjutnya Syaikh Ibnu Yamun dalam nadzamnya yang berbahar rajaz berkata:

      الحمد لله على الدوام # ثم صلته مع السلام
      على إمام الرسل و الأمبياء # محمد والال والابناء

      “Segala puji bagi Allah untuk selamanya # Kemudian rahmat beserta salamNya.
      Semoga tercurah pada pimpinan para rasul dan nabi # Muhammad dan keluarga serta kerabatnya.”

      Sebagian ulama mengatakan: “Disunnahkan memulai membaca “Alhamdulillah” setiap kali menyusun buku, mempelajari ilmu, berkhutbah, menikah, dll. Pujian kepada Allah Swt. ini, ibarat hadiah dari orang yang hendak minta tolong, sebelum permintaanya itu disebutkan. Dengan harapan permintaan tolongnya tersebut akan segera dikabukan.

      Dari segi lafadznya, Alhamdulillah merupakan kalam khabariyah. Sedangkan dari segi maknanya merupakan kalam insyaiyah, yang berarti: “Pujian atas Allah Ta’ala dengan sebaik-baiknya ikhtiar dengan jalan mengagungkan dan memuliakanNya.”

      Imam al-Qurtuhbi berkata mengenai sabda Nabi Muhammad Saw. “Ucapan Alhamdulillah bisa memenuhi timbangan amal” bahwa, ucapan Alhamdulillah merupakan pujian kepada Allah dengan sifat-sifatNya yang sempurna. Maka barangsiapa yang memuji Allah dengan menghadirkan makna Alhamdulillah di dalam hatinya, maka timbangan amalnya akan penuh dengan kebaikan. Dengan arti jika lafadz Alhamdulillah berbentuk benda, maka ia akan memenuhi timbangan itu.”

      Pembahasan mengenai Alhamdulillah juga telah masyhur. Maka kami tidak akan memperpanjang pembahasan mengenai Alhamdulillah. Kami hanya akan menyebutkan beberapa hadits yang menjelaskan tentang keutamaan membaca Alhamdulillah.

      Imam Hakim dan al-Baihaqi telah mengeluarkan hadits dari Jabir Ra. yang berkata bahwa Nabi Muhammad Saw. telah bersabda: “Tidakahlah Allah memberi nikmat kepada seorang hamba, kemudian ia berkata Alhamdulillah, kecuali Allah telah menilai ia telah mensyukuri nikmat itu. Apabia ia mengucapkan Alhamdulillah yang kedua kali, maka Allah akan memberinya pahala yang baru lagi. Apabia ia mengucakan Alhamdulillah yang ketiga kalinya, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya.”

      Imam ad-Dailimi telah menyebutkan sebuah hadits dari Ibnu Umar Ra. bahwasanya Nabi Muhammad Saw. bersabda: “Perbanyaklah kalian membaca Alhamdulillah. Karena sesungguhnya bacaan Alhamdulillah itu mempunyai dua mata dan dua sayap yang selalu berdoa di dalam surga dan memohonkan ampunan bagi pembacanya sampai hari kiamat.”

      Imam ath-Thabarani telah mengeluarkan sebuah hadits dari Abi Umamah Ra. bahwasanya Nabi Muhammad Saw. bersabda: “Tidaklah Allah memberi sebuah nikmat kepada seorang hamba kemudian ia memuji kepadaNya, melainkan pujian itu lebih utama dari nikmt tersebut meskipun nikmat itu sangat besar.”

      Ibnu Asakir telah mengeluarkan sebuah hadits dari Anas Ra. bahwasanya Nabi Muhammad Saw. bersabda: “Andai kata seisi dunia dikuasai oleh seorang laki-laki dari umatku, kemudian ia mengucapkan Alhamdulillah, maka ucapan Alhamdulillah itu lebih utama dari dunia dan isinya.”

      Dalam satu hadits dikatakan: “Barangsiapa membaca Subhanallah, maka ditetapkan baginya 10 kebaikan. Dan barangsiapa membaca Laa Ilaha Illallah, maka ditetapkan baginya 20 kebaikan. Dan barangsiapa yang membaca Alhamdulillah, maka ditetapkan baginya 30 kebaikan.”

      Hadis tersebut tidak bertentangan dengan hadits: “Kalimat yang paling baik yang diucapkan olehku dan para nabi sebelumku adalah Laa Ilaha Illallah.” Sebab tasbih dan tahmid adalah tahlil, bahkan dengan tambahan.

      Imam Khathib berkata: “Kata Alhamdulillah memiki 8 huruf. Dan pintu-pintu surga memiiki 8 pintu. Maka barangsiapa yang membaca Alhamdulillah, maka dibukakan untuknya 8 pintu-pintu surga tersebut.”

      Kemudian seorang hamba harus mengetahui bahwa dirinya lemah dalam memuji dan bersyukur kepada Allah. Disamping itu ia juga tidak akan mampu menghitung pujian dan syukurnya kepada Allah. Dan karena itulah Nabi Muhammad Saw. bersabda: “Aku tidak mampu menghitung pujian kepadaMu sebagaimana Engkau memuji DzatMu sendiri.”

      Diriwayatkan bahwasanya Nabi Musa As. berkata: “Ya Tuhanku, kapankah aku bisa menghaturkan pujian dan syukur kepadaMu, sedangkan pujian dan syukurku adalah nikmat dariMu jua?”

      Maka Allah berfirman kepada Nabi Musa As.: “Ketika kamu mengerti bahwa dirimu tidak akan mampu memujiKu, maka itu pertanda bahwa dirimu telah benar-benar memujiKu.”

      Diriwayatkan dari Nabi Daud As. bahwasanya ia berkata: “Ya Tuhanku, tidak ada satu rahmat pun pada diri anak Adam kecuali di atas dan di bawah rambut itu ada nikmat. Maka dengan apa anak Adam dapat mensyukuri nikmat itu?”

      Maka Allah mewahyukan kepada Nabi Daud As.: “Hai Daud, sesungguhnya Aku telah memberikan nikmat yang sangat banyak, namun Aku rela dengan pujian yang sedikit. Dan sesungguhnya syukurmu atas nikmat itu adalah kamu mengerti dan mengakui bahwa nikmat nikmat yang telah kamu terima itu semuanya dariKu.”

      Alhamdulillah termasuk dari salah satu dzikir yang wajib diucapkan, walau hanya sekali dalam seumur hidup. Sebagian ulama menadzhamkan akan dzikir tersebut dengan ucapannya:

      ذكر سمان قل بحكم الفرض # مرة في العمر تفهم غرضي
      هيللة حمدلة و بسملة # تسبيح و تكبير كذاك حوقله
      تصلية على النبي الهادي # كذا سلام فزت بلرشاد

      “Ada delapan dzikir, katakanlah bahwa hukumnya wajib. (Walau) diucapkan sekali seumur hidup, maka fahamilah maksudku.
      La Ilaha Illallah, Alhamdulillah dan Basmalah. Subhanallah, Allahu Akbar dan Hauqalah (Laa Haula Walaa Quwwata Illaa Billah).
      Shalawat atas Nabi penunjuk jalan kebenaran. Begitu juga salam, maka Anda akan memperoleh petunjuk kebenaran.”

    MENGAPA TELINGA BERDENGING


    • from iziealfujudy@gmail.com

      "TELINGA BERDENGING" Adalah Panggilan Baginda Nabi MUHAMMAD Sholallohu Alaihi Wasallam

      Banyak orang bertanya kenapa terkadang telinga bersuara "Nging" ?
      Apa sebab musababnya, karena musababnya ada yang mengatakan dengan tidak berpedoman, bertahayul dan sangkaan jelek terhadap hal itu?

      Sesungguhnya suara "NGING" dalam telinga, itu ialah Sayyidina Rosululloh Saw sedang menyebut orang yang telinganya bersuara "NGING" dalam perkumpulan yang tertinggi (malail a'laa) dan supaya ia ingat pada sayyidina rosululloh Saw dan membaca sholawat.-

      Hal ini berdasarkan keterangan dari kitab ( AZIZI 'ALA JAMI'USH SHAGHIR)

      "Jika telinga salah seorang kalian berdengung(nging) maka hendaklah ia mengingat aku (Sayyidina Rosululloh Saw) dan membaca sholawat kepadaku.Serta mengucapkan "DZAKARALLOHU MAN DZAKARONII BIKHOIR"; (artinya, Alloh ta'ala akan mengingat yang mengingatku dengan kebaikan)".

      Imam Nawawi berkata : Sesungguhnya telinga itu berdengung Hanya ketika datang berita baik ke Ruh.Bahwa sayyidina Rosululloh Saw telah menyebutkan orang ( pemilik telinga yang berdengung"Nging") tersebut dengan kebaikan di al mala'al a'la (majlis tertinggi) di alam ruh.

      [ Kitab AZIZI 'ALAL JAMIUSH SHAGIR ]

      Sampaikanlah kepada orang lain, maka ini akan menjadi Shadaqah Jariyah pada setiap orang yang Anda kirimkan pesan ini. Dan apabila kemudian dia mengamalkannya, maka kamu juga akan ikut mendapat pahalanya sampai hari kiamat...

    Friday, November 8, 2013

    manfa'at zikir


    1. manfa'at zikir menurut ibnu Qayum

      Dzikir atau mengucapkan kata-kata pujian yang mengingat kebesaran Allah SWT, adalah amalan istimewa Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. Dzikir merupakan media yang membuat kehidupan Nabi dan para sahabat benar-benar hidup.

      Ibnu al-Qoyyim Rahimahullah mengatakan bahwa dzikir memiliki tujuh puluh tiga manfaat yaitu:

      1. Mengusir setan dan menjadikannya kecewa.
      2. Membuat Allah ridah.
      3. Menghilangkan rasa sedih,dan gelisah dari hati manusia.
      4. Membahagiakan dan melapangkan hati.
      5. Menguatkan hati dan badan.
      6. Menyinari wajah dan hati.
      7. Membuka lahan rezeki.
      8. Menghiasi orang yang berdzikir dengan pakaian kewibawaan, disenangi dan dicintai manusia.
      9. Melahirkan kecintaan.
      10. Mengangkat manusia ke maqam ihsan.
      11. Melahirkan inabah, ingin kembali kepada Allah.
      12. Orang yang berdzikir dekat dengan Allah.
      13. Pembuka semua pintu ilmu.
      14. Membantu seseorang merasakan kebesaran Allah.
      15. Menjadikan seorang hamba disebut disisi Allah.
      16. Menghidupkan hati.
      17. Menjadi makanan hati dan ruh.
      18. Membersihkan hati dari kotoran.
      19. Membersihkan dosa.
      20. Membuat jiwa dekat dengan Allah.
      21. Menolong hamba saat kesepian.
      22. Suara orang yang berdzikir dikenal di langit tertinggi.
      23. Penyelamat dari azab Allah.
      24. Menghadirkan ketenangan.
      25. Menjaga lidah dari perkataan yang dilarang.
      26. Majlis dzikir adalah majlis malaikat.
      27. Mendapatkan berkah Allah dimana saja.
      28.Tidak akan merugi dan menyesal di hari kiamat.
      29.Berada dibawah naungan Allah dihari kiamat.
      30. Mendapat pemberian yang paling berharga.
      31. Dzikir adalah ibadah yang paling afdhal.
      32. Dzikir adalah bunga dan pohon surga.
      33. Mendapat kebaikan dan anugerah yang tak terhingga.
      34.Tidak akan lalai terhadap diri dan Allah pun tidak melalaikannya.
      35. Dalam dzikir tersimpan kenikmatan surga dunia.
      36. Mendahului seorang hamba dalam segala situasi dan kondisi.
      37. Dzikir adalah cahaya di dunia dan ahirat.
      38. Dzikir sebagai pintu menuju Allah.
      39. Dzikir merupakan sumber kekuatan qalbu dan kemuliaan jiwa.
      40. Dzikir merupakan penyatu hati orang beriman dan pemecah hati musuh Allah.
      41. Mendekatkan kepada ahirat dan menjauhkan dari dunia.
      42.Menjadikan hati selalu terjaga.
      43.Dzikir adalah pohon ma’rifat dan pola hidup orang shalih.
      44. Pahala berdzikir sama dengan berinfak dan berjihad dijalan Allah.
      45. Dzikir adalah pangkal kesyukuran.
      46. Mendekatkan jiwa seorang hamba kepada Allah.
      47. Melembutkan hati.
      48. Menjadi obat hati.
      49. Dzikir sebagai modal dasar untuk mencintai Allah.
      50. Mendatangkan nikmat dan menolak bala.
      51. Allah dan Malaikatnya mengucapkan shalawat kepada pedzikir.
      52. Majlis dzikir adalah taman surga.
      53. Allah membanggakan para pedzikir kepada para malaikat.
      54.Orang yang berdzikir masuk surga dalam keadaan tersenyum.
      55. Dzikir adalah tujuan prioritas dari kewajiban beribadah.
      56. Semua kebaikan ada dalam dzikir.
      57. Melanggengkan dzikir dapat mengganti ibadah tathawwu’.
      58. Dzikir menolong untuk berbuat amal ketaatan.
      59. Menghilangkan rasa berat dan mempermudah yang susah.
      60. Menghilangkan rasa takut dan menimbulkan ketenangan jiwa.
      61. Memberikan kekuatan jasad.
      62. Menolak kefakiran.
      63. Pedzikir merupakan orang yang pertama bertemu dengan Allah.
      64. Pedzikir tidak akan dibangkitkan bersama para pendusta.
      65. Dengan dzikir rumah-rumah surga dibangun, dan kebun-kebun surga ditanami tumbuhan dzikir.
      66. Penghalang antara hamba dan jahannam.
      67. Malaikat memintakan ampun bagi orang yang berdzikir.
      68. Pegunungan dan hamparan bumi bergembira dengan adanya orang yang berdzikir.
      69. Membersihkan sifat munafik.
      70. Memberikan kenikmatan tak tertandingi.
      71. Wajah pedzikir paling cerah didunia dan bersinar di ahirat.
      72. Dzikir menambah saksi bagi seorang hamba di ahirat.
      73. Memalingkan seseorang dari membincangkan kebathilan.

    Sunday, November 3, 2013

    SEJARAH, HUKUM PERAYAAN TAHUN BARU ISLAM dan KEMULIAAN BULAN MUHARRAM


    Sejarah, Hukum Merayakan Tahun Baru Hijriah, dan Kemuliaan Pada Bulan Muharram


    Tahun Baru Islam/Hijriah memang berpengaruh dalam dunia Islam. Berikut ini adalah sejarah, hukum merayakannya, dan kemuliaan pada bulan pertama dalam tahun hijriah, yaitu bulan Muharram… Marilah langsung kita simak saja yuuuuukkkzzz

    1. Sejarah
    Penggunaan sistem perhitungan Islam belum dilakukan di masa Rasulullah SAW masih hidup. Juga tidak dilakukan di masa khalifah pertama, Abu Bakar Ash-Shiddiq ra. Secara singkat sejarah digunakannya sistem perhitungan tahun Islam bermula sejak kejadian di masaUmar bin Al-Khattab ra. Salah satu riwayat menyebutkan yaitu ketika khalifah mendapat surat balasan yang mengkritik bahwa suratnya terdahulu dikirim tanpa angka tahun. Beliau lalu bermusyawarah dengan para shahabat dan singkat kata, mereka pun berijma’ untuk menjadikan momentum tahun di mana terjadi peristiwa hijrah nabi sebagai awal mula perhitungan tahun dalam Islam.
    Sedangkan sistem kalender qamariyah berdasarkan peredaran bulan konon sudah dikenal oleh bangsa Arab sejak lama. Demikian juga nama-nama bulannya serta jumlahnya yang 12 bulan dalam setahun. Bahkan mereka sudah menggunakan bulan Muharram sebagai bulan pertama dan Zulhijjah sebagai bulan ke-12 sebelum masa kenabian.
    Sehingga yang dijadikan titik acuan hanyalah tahun dimana terjadi peristiwa hijrah Nabi SAW. Bukan bulan dimana peristiwa hijrahnya terjadi. Sebab menurut riwayat, beliau dan Abu Bakar hijrah ke Madinah pada bulan Sya’ban, atau bulan Rabiul Awwal menurut pendapat yang lain, tapi yang pasti bukan di bulan Muharram. Namun bulan pertama dalam kalender Islam tetap bulan Muharram.
    Penting untuk dicatat disini adalah pilihan para shahabat menjadikan peristiwa hijrah nabi sebagai titik tolak awal perhitungan kalender Islam. Mengapa bukan berdasarkan tahun kelahiran Nabi SAW? Mengapa bukan berdasarkan tahun beliau diangkat menjadi Nabi? Mengapa bukan berdasarkan tahun Al-Qur’an turun pertama kali? Mengapa bukan berdasarkan tahun terjadinya perang Badar? Mengapa bukan berdasarkan tahun terjadinya pembebasan kota Mekkah? Mengapa bukan berdasarkan tahun terjadinya haji Wada’ (perpisahan) dan mengapa bukan berdasarkan tahun meninggalnya Rasulullah SAW?
    Jawabannya adalah karena peristiwa hijrah itu menjadi momentum di mana umat Islam secara resmi menjadi sebuah badan hukum yang berdaulat, diakui keberadaannya secara hukum international. Sejak peristiwa hijrah itulah umat Islam punya sistem undang-undang formal, punya pemerintahan resmi dan punya jati diri sebagai sebuah negara yang berdaulat. Sejak itu hukum Islam tegak dan legitimate, bukan aturan liar tanpa dasar hukum. Dan sejak itulah hukum qishash dan hudud seperti memotong tangan pencuri, merajam/mencambuk pezina, menyalib pembuat huru-hara dan sebagainya mulai berlaku. Dan sejak itulah umat Islam bisa duduk sejajar dengan negara/kerajaan lain dalam percaturan dunia international.
    Kondisi itu terus berlangsung hingga umat Islam melewati masa-masa yang panjang setelah wafatnya beliau, masa khualfaurrasyidin, masa khilafah Bani Umayyah Bani Abbasiyah dan masa khilafah Bani Utsmani. Wilayahnya membentang dari Maroko hingga Marauke di mana separuh bulatan muka bumi menjadi sebuah negeri yang satu, daulah Islamiyah.
    Hingga kemudian semua itu berakhir pada abad 20 Masehi (abad 14 hijriyah) dengan ditumbangkannya khilafah Turki Utsmani pada tahun 1924 oleh Musthapa Kemal Ataturk. Seorang pemimpin boneka yang bekerja di bawah perintah zionis yahudi dan konspirasi jahat international. Seiring dengan tumbangnya khilafah Islamiyah terakir, umat Islam yang berjumlah 1,5 milyar di muka bumi ini tidak lagi punya satu pemimpin, tidak punya badan hukum dan tidak punya khilafah. Semua hidup di bawah tekanan pemerintahan boneka masing-masing yang kecil, lemah, miskin, tertekan dan tertindas di bawah hegemoni mantan penjajahnya.
    Bersamaan dengan itu, isi perut bumi mereka serta kekayaan alam lainnya dikuras habis oleh para musuhnya tanpa setitik pun perlawanan yang berarti. Hukum dan undang-undang yang berlaku tidak lain adalah produk sampah para penjajah. Kurikulum pendidikannya telah melahirkan anak-anak generasi yang mising link serta jauh dari atmosfir Islam.
    Semua ini adalah tantangan berat yang harus dilalui oleh kita yang hidup di masa sekarang ini. Dan sejak meninggalkan tahun 1400 hijryah, sudah dicanangkan oleh Rabithah Alam Islami bahwa abad ke-15 hijriyah adalah abad kebangkitan Islam. Masuk tahun baru ini, kita sudah melewati kuartal pertama dari abad 15 hijriyah. Sudahkah tanda-tanda kebangkitan itu nampak? Kita bisa menilainya masing-masing.
    2. Hukum
    Secara fiqih Islami, tidak ada perintah secara khusus dari Rasulullah SAW untuk melakukan perayaan penyambutan tahun baru secara ritual. Bukankah penetapan sistem kalender Islam baru saja dilakukan di masa khalifah Umar bin Al-Khattab r.a.? Selain itu memang kami tidak mendapati nash yang sharih tentang ritual khusus penyambutan tahun baru, apalagi dengan i’tikaf, shalat qiyamullail atau zikir-zikir tertentu. Kalau pun ada, hadits-haditsnya sangat lemah bahkan sampai kepada derajat maudhu’ dan mungkar hadits.
    Namun bukan berarti kegiatan penyambutan tahun baru itu menjadi terlarang dilakukan. Sebab selama tidak ada nash yang mengharamkan secara langsung dan kegiatan itu tidak terkait langsung dengan ibadah ritual yang diada-adakan, hukumnya hala-halal saja. Terutama bila kegiatan itu memang punya manfaat besar baik secara dakwah Islam maupun syiarnya. Yang penting jangan sampai menimbulkan salah interpretasi bahwa tiap malam satu Muharram disunnahkan qiyamullail atau beribadah ritual secara khusus di masjid. Sebab hal itu akan menimbulkan kerancuan dan bid’ah tersendiri yang harus diantisipasi.
    3. Kemuliaan Muharram
    • Salah kaprah dalam penyambutan Tahun Baru Hijriah
    Karena bulan Muharram adalah bulan suci bagi kaum muslimin, maka sebagian orang menjadikannya sebagai hari besar yang harus diperingati. Sehingga sebagian kaum muslimin melakukan berbagai ritual untuk memperingati dan merayakannya. Ada yang mengadakan tabligh akbar, syukuran dengan makan-makan bersama, dan bentuk perayaan lainnya. Padahal, peringatan ini tidak pernah dicontohkan oleh para sahabat Radhiyallahu ‘Anhum. Ada yang lebih parah dari itu bahwa sebagian mereka melakukan acara-acara yang pada hakekatnya adalah syirik. Seperti yang terjadi di daerah Yogyakarta, budaya larung sesaji bulan Muharram, di Surakarta ada arak-arakan kerbau yang bernama Kiai Slamet, di Gunung Lawu ada ritual khusus yang dilakukan oleh sebagian orang di malam tanggal satu Muharram, dan masih ada segudang contoh yang lain. Ini membuktikan betapa tingginya tingkat kebodohan umat, sehingga mereka terjerumus ke dalam jurang kemusyrikan yang begitu dalam.
    Dari sisi lain, biasanya, kaum muslimin saling memberikan ucapan selamat tahun baru hijriah kepada sesama mereka. Sebenarnya hal ini tidak sesuai dengan sunah Nabi Shallallaahu Alaihi Wasallam. Karena tidak ada contoh dari Nabi Shallallaahu Alaihi Wasallam maupun dari para sahabat. Hal ini tidak perlu dilakukan.
    • menyambut tahun baru Hijriah ini dengan meningkatkan ketaatan kepada Allah, mengintrospeksi diri, melakukan pembenahan dan pembaruan terhapap amal-amal perbuatan kita yang rusak, dan memperbaiki hubungan dengan sesama manusia . . .
    Sikap yang tepat adalah menyambut tahun baru Hijriah ini dengan meningkatkan ketaatan kepada Allah, mengintrospeksi diri, melakukan pembenahan dan pembaruan terhapap amal-amal perbuatan kita yang rusak, dan memperbaiki hubungan dengan sesama manusia; terutama keluarga, mulai istri, anak-anak, dan karib kerabat. Karena seseorang akan dimintai pertanggung jawaban nanti hari kiamat tentang mereka. Allah berfirman, “Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” (At-Tahrim: 6).
    Selain itu, hendaknya kita melaksanakan apa yang diperintahkan Allah kepada kita dengan sebaik-baiknya, karena nanti di hari kiamat, anggota tubuh seseorang akan berposisi sebagai musuh baginya. Yaitu ketika Allah menutup mulut seorang hamba lalu tangan dan kaki dan anggota tubuh lainnya berbicara mengungkapkan apa yang pernah dilakukannya. Allah berfirman, “Sehingga apabila mereka sampai ke neraka, pendengaran, penglihatan dan kulit mereka menjadi saksi terhadap mereka tentang apa yang telah mereka kerjakan. Dan mereka berkata kepada kulit mereka, ‘Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?’ Kulit mereka menjawab. ‘Allah yang menjadikan segala sesuatu pandai berkata telah menjadikan kami pandai (pula) berkata’, dan Dia-lah yang menciptakan kamu pada kali yang pertama dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan. Kamu sekali-kali tidak dapat bersembunyi dari persaksian pendengaran, penglihatan dan kulitmu terhadapmu bahkan kamu mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan’. Dan yang demikian itu adalah prasangkamu yang telah kamu sangka terhadap Tuhanmu, prasangka itu telah membinasakan kamu, maka jadilah kamu termasuk orang-orang yang merugi.” (Ash-Shaffat: 20-23).
    Pada Al-Qur’an terjemahan Depag diterangkan bahwa mereka itu memperbuat dosa dengan terang-terangan karena mereka menyangka bahwa Allah tidak mengetahui perbuatan mereka dan mereka tidak mengetahui bahwa pendengaran, penglihatan, dan kulit mereka akan menjadi saksi di akhirat kelak atas perbuatan mereka.
    •  Pada hakekatnya, satu tahun berlalu, berarti satu tahun lebih dekat dengan kuburan. . .
    Hendaknya kita berupaya menjadikan setiap tahun lebih baik daripada tahun yang sebelumnya. Pada hakekatnya, satu tahun berlalu, berarti satu tahun lebih dekat dengan kuburan. Maka, hendaknya kita mempergunakan sisa waktu dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan ketaatan kepada Allah.
    Sesungguhnya dunia tidak akan sejahtera kecuali dengan tegaknya agama. Kemuliaan, keagungan, dan ketinggian derajat tidak akan diperoleh kecuali bagi orang yang tunduk, patuh, dan berendah diri di hadapan Allah. Keamanan serta kedamaian tidak akan terwujud kecuali dengan mengikuti konsep para Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
    Jika bulan demi bulan dan tahun demi tahun berlalu dengan penuh penyimpangan dan kemaksiatan kepada Allah, berarti hal itu adalah istidraj dari Allah, yang akan berakibat kehancuran dan kebinasaan. Maka, hendaknya kita menghindari hukuman Allah dengan mentaati-Nya dan bertaubat kepada-Nya.
    Nabi Shallallaahu Alaihi Wasallam menganjurkan umatnya untuk mengerjakan puasa pada bulan Muharram yang mulia, yaitu puasa sunah pada tanggal sepuluhnya. Dan, puasa ini adalah puasa yang paling afdhal setelah puasa Ramadhan. Kemudian, untuk menyelisihi kaum Yahudi yang juga berpuasa di tanggal sepuluh bulan tersebut, maka Nabi Shallallaahu Alaihi Wasallammengisyaratkan untuk berpuasa pula pada tanggal sembilannya. Dan, puasa sunah bulan Muharram, akan menghapus dosa-dosa setahun sebelumnya.
    •  Nabi Shallallaahu Alaihi Wasallam menganjurkan umatnya untuk mengerjakan puasa pada bulan Muharram yang mulia, yaitu puasa sunah pada tanggal sepuluhnya. . .
    Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda,
    وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ
    Puasa hari ‘Asyura, sungguh aku berharap kepada Allah agar menghapuskan dosa setahun yang telah lalu.” (HR. Muslim no. 1975)

    HIKMAH PERAYAAN TAHUN BARU ISLAM


    Hikmah Tahun Baru Islam
    Hari ini umat Islam memahsuki Tahun baru Hijriyah 1435 H. Detik-detik pergantian tahun selalu menjadi pusat perhatian hampir seluruh umat manusia. Sudah menjadi hal yang lumrah bila malam pergantian tahun selalu meriah dengan acara yang semarak. Semaraknya malam pergantian tahun bahkan telah melalaikan manusia akan makna waktu dan lalai terhadap mengingat Allah. Tetapi kita juga jumpai segelintir hamba Allah yang dengan penuh harap dan takut berhitung diri (muhasabah) agar mendapatkan keberkahan dengan makin berkurangnya usia di dunia.
    Pergantian tahun merupakan salah satu ukuran pergantian waktu yang tak dapat dielakkan. Waktu yang sudah bergerak tak dapat ditahan dan diundurkan lagi. Setiap ruangan waktu memilki kejadiannya sendiri. Dalam waktu terkandung jejak perjalanan manusia yang akan diputar ulang kelak di hadapan pencipta waktu, Allah SWT.
    Banyak manusia yang dengan waktunya memperoleh kejayaan dan tidak sedikit yang merasa waktu yang dimilikinya sebagai duri yang terus menusuk jiwanya. Orang yang memperoleh kejayaan adalah orang yang menggunakan waktunya dengan melakukan amal sebanyak dan sebaik mungkin. Detik, menit, jam dan hari yang dimiliki orang sukses adalah jejak ikhtiar yang menjadi investasi kejayaannya. Sedangkan bagi manusia yang menderita adalah mereka yang waktu-waktunya dilewatkan dengan melalaikan potensi dan momen yang dimilikinya. Banyak nikmat yang tidak disyukuri dan banyak momen yang terlewat sehingga mereka tidak mendapat apa-apa dari waktu yang dimilikinya.
    Sejarah Tahun Baru
    Perayaan tahun baru adalah hari libur tertua sepanjang sejarah. Tahun baru pertama dirayakan di Babilonia kuno sekitar 4000 tahun yang lalu. Sekitar tahun 2000 SM, Tahun baru Babilonia dimulai pada bulan baru (tepatnya pada bulan sabit pertama terlihat) setelah “Vernal Equinox” (hari pertama musim semi).
    Awal musim semi adalah saat yang tepat merayakan tahun baru. Disamping semua itu, saat itu merupakan saatnya “kelahiran kembali”, saat tumbuhnya pepohonan dan tanaman. Tanggal 1 Januari, di lain sisi, tidak memiliki arti astronomi maupun pertanian. Jadi bagi mereka tidaklah masuk akal untuk merayakan tahun baru pada hari itu. Tahun baru babilonia berlangsung selama 11 hari. Tiap hari memiliki jenis perayaan yang berbeda dan unik.
    Setelah bangsa Babilonia, kemudian bangsa Romawi kemudian menetapkan tahun baru pada bulan Maret, tapi kemudia perhitungan kalender mereka tercampur aduk dengan kelender dari kerajaan-kerajaan lain sehingga kemudia kalender tersebut tidak sejalan dengan pergerakan matahari.
    Tahun Baru Islam
    Di ajaran Islam, permulaan Tahun Baru Islam ditetapkan sejak masa Khalifah Umar bin Khattab. Khalifah Umar setelah bermusyawarah dengan sahabat Nabi SAW lainnya menetapkan Tahun Baru Islam dimulai tanggal 1 Muharram. Tanggal 1 Muharram pada Kalender Hijriyah merupakan tonggak bersejaran dimana Nabi Muhammad SAW beserta Sahabat dan pengikutnya melakukan hijarh dari Mekah ke Madinah. Sejak peristiwa Hijarh iniliah Islam mengalami perkembangan pesat dan penyebarannya meluas ke luar Jazirah Arab.
    Pada Kalender Hijriyah yang memakai perhitungan peredaran bulan, terkandung hitungan penentuan peribadahan kaum muslimin seperti penentuan 1 Muharram, Bulan Ramadlan, , Idul Fitri, Pelaksanaan Haji Idul Adlha, Puasa sunnah. Selain itu sejarah Rasulullah dan Shahabat dalam Sirah Nabawiyah tercatat dengan tepat dalam hitungan Kalender Hijriyah.
    Hakikat Waktu
    Pergantian tahun mengingatkan kita bahwa jatah hidup kita di dunia ini semakin berkurang. Seorang ulama besar, Imam Hasan Al-Basri, mengatakan, ”Wahai anak Adam, sesungguhnya Anda bagian dari hari, apabila satu hari berlalu, maka berlalu pulalah sebagian hidupmu.”
    Dengan makna seperti itu, seharusnyalah kalau pergantian tahun justru mesti kita manfaatkan untuk mengevaluasi (muhasabah) diri. Allah SWT berfirman,
    $pkšr'¯»tƒ šúïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qà)®?$# ©!$# öÝàZtFø9ur Ó§øÿtR $¨B ôMtB£s% 7tóÏ9 ( (#qà)¨?$#ur ©!$# 4 ¨bÎ) ©!$# 7ŽÎ7yz $yJÎ/ tbqè=yJ÷ès? ÇÊÑÈ  
    ”Wahai orang-orang beriman bertakwalah kalian kepada Allah, dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah disiapkan untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa-apa yang kalian kerjakan.” (QS 59: 18).
    Khalifah Umar bin Khathab menyatakan, ”Hitunglah diri kalian sebelum kalian dihitung. Timbanglah amal-amal kalian sebelum ditimbang. Bersiaplah untuk menghadapi hari yang amat dahsyat. Pada hari itu segala sesuatu yang ada pada diri kalian menjadi jelas, tidak ada yang tersembunyi.”
    Rasulullah SAW bersabda, ”Tidaklah melangkah kaki seorang anak Adam di hari kiamat sebelum ditanyakan kepadanya empat perkara: tentang umurnya untuk apa dihabiskan, tentang masa mudanya untuk apa digunakan, tentang hartanya dari mana diperoleh dan ke mana dihabiskan, dan tentang ilmunya untuk apa dimanfaatkan.” (HR Tirmidzi).
    Terkait dengan usia itu, Rasulullah SAW menjelaskan, ‘‘Sebaik-baik manusia ialah yang panjang umurnya dan baik amal perbuatannya, sedangkan seburuk-buruk manusia adalah yang panjang umurnya tetapi buruk amal perbuatannya.” (HR Tirmidzi).
    Al Quran juga menuntun kita agar tidak merugi ditelan waktu. Hanya orang yang beriman, beramal sholeh, saling menasehati dalam mentaati kebenaran dan menetapi kesabaranlah yang akan menikmati keberuntungan. Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Ashr/103:1-3
    1. Demi masa.
    2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
    3. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
    Hikmah Tahun Baru Islam
    Dengan mengingat hakikat waktu, seorang muslim diharapkan semakin hati-hati memanfaatkan waktu yang tersedia. Tahun baru yang merupakan bagian dari waktu perlu direnungi untuk mendapatkan pelajaran (ibrah) dalam rangka meningkatkan pemahaman dan amal. Beberapa hikmah yang dapat dipetik dari peristiwa pergantian Tahun Masehi sebagai berikut :
    1. Senantiasa Mengingat waktu.
    Pergantian tahun baru pada hakikatnya adalah mengingatkan manusia tentang pentingnya waktu. Imam Syahid Hasan Al-Banna berkata, ”Siapa yang mengetahui arti waktu berarti mengetahui arti kehidupan. Sebab, waktu adalah kehidupan itu sendiri.”
    Dengan begitu, orang-orang yang selalu menyia-nyiakan waktu dan umurnya adalah orang yang tidak memahami arti hidup. Ulama kharismatik, Dr Yusuf Qardhawi, dalam kitab Al-Waqtu fi Hayatil Muslim menjelaskan tentang tiga ciri waktu. Pertama, waktu itu cepat berlalunya. Kedua, waktu yang berlalu tidak akan mungkin kembali lagi. Dan ketiga, waktu itu adalah harta yang paling mahal bagi orang beriman.
    2. Memahami Pentingnya Peningkatan Diri
    Orang yang sukses senantiasa mengingat dan memperhitungkan apakan hari ini telah dilewati dengan mendapatkan prestasi yang lebih baik dari kemarin atau tidak. Dengan demikian seorang muslim akan terus meningkatkan diri untuk terus menambah keberuntungan hidupnya agar tidak tertipu waktu apalagi celaka.
    Semoga kita termasuk golongan orang yang sukses yaitu amal hari ini lebih baik dari hari kemarin. Semoga kita terhindar menjadi oarnag yang tertipu waktu dan celaka karena amal yang dikerjakan hari ini sama saja bahkan lebih buruk dari hari kemarin.
    3. Merefleksikan Makna Hijrah dalam Kehidupan Sehari-hari
    Hijrah berarti berpindah atau meninggalkan. Dalam makna ini, hijrah memiliki dua bentuk. Hijrah Makaniyah (fisik) dan Hijrah Ma’nawiyah. Hijrah makaniyah (hakiki) adalah berpindah secara fisik, dari satu tempat ke tempat lain. Adapun hijrah secara ma’nawiyah ditegaskan dalam firman Allah swt.
    “Dan berkatalah Ibrahim: “Sesungguhnya aku senantiasa berhijrah kepada Tuhanku; sesungguhnya Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”Al-Ankabut:26.
    “Dan perbuatan dosa tinggalkanlah.” Al-Muddatsir:5
    Bentuk-bentuk hijrah maknawiyah di antaranya Meninggalkan kebiasaan mengacuhkan karunia Allah menjadi hamba yang pandai bersyukur. Berpindah dari kehidupan jauh dari tuntunan agama kearah kehidupan yang relijius dan Islami. Berpindah dari sifat-sifat munafik, plin-plan, menjadi konsisten atau istiqomah. Berpindah dari cara-cara haram dalam menggapai tujuan ke arah cara-cara jujur dan halal.
    Hijrah juga berarti berkomitmen kuat memegang pinsip kebenaran dan keadilan dan meninggalkan kebatilan dan kezhaliman. Meninggalkan perbuatan, makanan dan pakaian yang haram menjadi hidup sehat dan produkif. Meninggalkan perbuatan buruk dan dosa menuju taat dan berbuat baik hanya kepada Allah swt.
    Hijrah juga serius meninggalkan kedengkian, menjauhi korupsi, tidak saling menjatuhkan sesama orang berima dan enggan saling menghujat. Hijrah juga mermaknai meninggalkan kesia-siaan, merubah kebiasaan hidup menjadi beban, dan tidak mau hidup dalam kebohongan.
    Rasulullah saw. bersabda yang diriwayatkan Imam Bukhari: “Barangsiapa yang berhijrah untuk Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa yang berhijrah untuk dunia (untuk memperoleh keuntungan duniawi) dan untuk menikahi wanita maka hijrah itu untuk apa yang diniatkan nya.”
    Wallahu’a’lam.